FreeBSD: Sistem Operasi yang Saya Suka

Published on
4 menit waktu membaca
––– dilihat
thumbnail-image

Saya pertama kali memegang FreeBSD pada tahun 2021 atau malah lebih lama saat masih bermain di DigitalOcean. Saat itu saya menggunakan Google Cloud Engine sebagai sarana untuk mencobanya. Entah kapan pastinya saya lupa, yang jelas yang saya ingat saya menggunakan FreeBSD 12 waktu itu dan saya surrend akibat file configurasinya berbeda dengan di Linux (akan saya bahas nanti).

Apa itu FreeBSD?

FreeBSD adalah sistem operasi yang berasal dari keluarga Unix yang dikembangkan oleh University of California, Berkeley. FreeBSD adalah sistem operasi yang sangat stabil dan aman, dan juga sangat cocok untuk digunakan sebagai server. FreeBSD juga merupakan sistem operasi yang sangat fleksibel dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan pengguna. FreeBSD juga merupakan sistem operasi yang sangat cocok untuk digunakan sebagai server karena memiliki performa yang sangat baik dan juga sangat stabil (https://www.freebsd.org/).

Mengapa saya menyukai FreeBSD?

Real Operating System

thumbnail-image
Arsitektur Unix, Maurice J. Bach, 1986

FreeBSD itu merupakan satu sistem operasi yang berdiri sendiri tanpa bantuan atau dukungan dari pihak lain. Maksud saya disini adalah, FreeBSD itu sudah mencakup keseluruhan dari kebutuhan operasi sistem. Anda tahu bahwa Linux pada dasarnya hanyalah sebuah kernel yang merupakan core dari satu sistem operasi secara keseluruhan?. Sedangkan FreeBSD itu sudah mencakup keseluruhan dari sistem operasi itu sendiri. Jadi, FreeBSD itu merupakan sistem operasi yang real.

Stabil dan Aman

Sebagai seseorang yang pernah merasakan kestabilan dari CentOS, saya merasa FreeBSD lebih stabil. Saya sebenarnya suka dengan Linux, akan tetapi versi kernel yang sering berubah membuat saya kurang sreg. Ditambah dengan adanya systemd yang saya sendiri sebenarnya merasa terbantu, tapi untuk server cheapest, minimalist, poor saya sepertinya tidak cocok. Selain itu, karena FreeBSD merupakan real operating system, maka FreeBSD terbebas dari third party yang mungkin saja memiliki kepentingan tersendiri. Saya masih ingat saat komunitas Linux terpecah menjadi dua, yaitu komunitas yang mendukung systemd dan komunitas yang tidak mendukung systemd. Umm, systemd sebenarnya bukan suatu masalah, tapi FreeBSD sangat memperhatikan optimasisasi kode yang ditulisnya. Saya jadi teringat sebuah kata bahwa dengan 10000 baris kode, FreeBSD sudah tercipta, tetapi untuk systemd hanya berfungsi dalam initnya saja.

Real Free

Free disini menyangkut freedom dan free to use. Maksud saya adalah, FreeBSD itu benar-benar gratis untuk digunakan dan juga benar-benar open source. Ditambah FreeBSD itu sangat merdeka dibandingkan dengan Linux dan GNU. Mengapa saya katakan sangat merdeka?. Sony pernah menggunakan FreeBSD sebagai sistem operasi untuk konsol game mereka, Playstation 4. Selain itu, Apple juga menggunakan FreeBSD sebagai sistem operasi untuk produk mereka, MacOS. Keduanya? tidak dipungut biaya, tidak ada lisensi, dan tidak ada kewajiban untuk memberikan kontribusi.

Unity

Sebagai seseorang yang pernah menggunakan Linux, saya merasa bahwa Linux itu terlalu banyak distro.

Many distro, many tutorial, many documentation, many package manager, many configuration, many everything.

Saya tidak masalah banyak distro, tetapi please, bikinlah kesepakatan buat menyatukan configuration filenya. Apalagi sekarang ada distro yang file configurasinya disimpan di path yang berbeda ckckck.

Demokrasi

FreeBSD pada dasarnya adalah sebuah komunitas yang terdiri dari banyak orang. Dalam FreeBSD ada yang namanya core team yang berisikan 10 orang yang dipilih oleh komunitas. Core team ini yang akan memutuskan arah dari pengembangan FreeBSD. Jadi, FreeBSD itu bukan milik satu orang atau satu perusahaan, tetapi milik komunitas.

Mengapa demokratis? Linux kernel itu setiap commitnya harus disetujui oleh Linus Torvalds. Paham kan maksud saya?.

Anda haters Linux ya?

Tidak, saya tidak membenci Linux. Saya sendiri masih menggunakan Linux untuk keperluan tertentu, misal dalam DevOps (docker). Patut diakui bahwa Linux sudah melangkah lebih jauh daripada FreeBSD, terutama dukungan hardware dan Linux lebih mudah dipakai. Saya kadang masih nggrememeng sendiri karena ath10k hingga sekarang tidak ada drivernya.

FreeBSD dan Linux itu akur kok, sama-sama Unix-like (FreeBSD more Unix sih aslinya).