Migrasi blog ke Next.js

Published on
3 menit waktu membaca
––– dilihat
thumbnail-image

Dahulu, saya suka menulis artikel di blog saya menggunakan Wordpress. Tetapi Wordpressnya sendiri terlalu berat untuk blog sederhana seperti blog saya dan entah mengapa bahasa PHP makin lama makin di-bully oleh komunitas. Saya ingin membuat sebuah blog yang sederhana, minimalis, dan cepat. Blog saya rencananya hanya berisi artikel-artikel saya saja, tanpa ada komentar, tanpa ada iklan, dan tanpa ada hal-hal yang tidak perlu lainnya.

Tahun 2022, saya memutuskan untuk memigrasi blog saya dari Wordpress ke Gatsby. Gatsby adalah sebuah static site generator yang memungkinkan saya untuk membuat blog yang cepat dan sederhana. Pada awalnya, saya menggunakan skema dari Notion ke Gatsby, untuk mempermudah dalam penulisan artikel blog di kemudian hari.

Notion -> Gatsby -> Netlify

Tapi, yang jadi masalah adalah, learning curve dari Notion ke Gatsby terlalu tinggi untuk saya.

Sebagai seseorang yang suka dengan Typescript, entah mengapa boilerplate Gatsby mengalami masalah. Ditambah dengan GraphQL yang harus saya pelajari, membuat saya semakin tidak nyaman dengan Gatsby. Tahun 2023, saya menyatakan surrender dengan Gatsby, walaupun saya pernah menurunkan standar saya yaitu tidak menggunakan Notion!. Bukan karena sulit, tetapi banyak kerjaan lain yang harus saya selesaikan.

Next.js

Tahun 2024, saya ingin menyelesaikan blog saya yang telah lama terbengkalai. Saya pernah mendengan istilah Next.js, tetapi saya tidak tertarik dengan Next.js pada awalnya. Tapi popularitas Next.js semakin meningkat, dan saya ingin mencoba membuat blog dengan Next.js.

Next.js adalah sebuah framework React yang memungkinkan saya untuk membuat aplikasi web yang cepat dan sederhana. Saya memilih Next.js karena saya sudah terbiasa dengan Typescript, dan saya ingin membuat blog yang cepat dan sederhana. Saya mencari banyak sumber referensi. Adapun blog dari Julia Tan menjadi salah satu referensi saya.

Dikarenakan saya ingin cepat-cepat menulis daripada membangun blog dari awal, saya memutuskan untuk menggunakan starter blog dari Next.js. Maka, saya memutuskan untuk nyari template sekalian ae lah daripada pusing ngoding. Toh lagian, yang saya inginkan adalah saya dapat nulis artikel dengan segera. Nah, akhirnya saya menemukan starter blog dari tailwind-next-js-starter-blog.

Migrasi

Pada awalnya, saya ingin menggunakan template dari karhdo.dev. Akan tetapi, ternyata beliau ini menggunakan referensi dari leohyun.dev. Ditambah dengan template dari kardho mendisable i18n yang saya butuhkan (saya ingin menulis dalam bahasa Indonesia dan Inggris). Sehinnga, saya memutuskan untuk menggunakan template dari leohyun.dev daripada pusing mikirin template blog yang lain. Adapun saya memodifikasi template tersebut agar sesuai dengan kebutuhan saya, yaitu:

  1. Alih alih membuat defaut bahasa Inggris, saya menggunakan bahasa Indonesia dengan mendisable detectLocaleLocation.
  2. Menggunakan MongoDB sebagai database untuk menyimpan jumlah view alih-alih MySQL (Cloud provider MySQL dan PostgresSQL nggak ngotak harganya).
  3. Menambahkan note alih-alih snippet (referensi dari Julia Tan).
  4. Simplify blog dengan menghapus element yang saya rasa tidak penting bagi saya.

Dan akhirnya, blog telah selesai dibuat dan artikel ini adalah artikel pertama saya sebelum blog ini resmi saya hosting di vercel.